lintasbantulnews.com // Menjelang lebaran tahun ini, masyarakat Bantul, DIY, bersiap-siap untuk menyambut momen penting ini dengan sibuk. Namun, ada kekhawatiran yang mengintai: tsunami sampah. Dalam menghadapi lonjakan aktivitas masyarakat, pemerintah dan relawan berperan penting untuk mengantisipasi dampak negatif dari peningkatan produksi sampah.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Bantul, Bambang Purwadi Nugraha SH, memperingatkan akan bahaya yang mungkin terjadi akibat meningkatnya jumlah sampah menjelang lebaran. Dalam pertemuan di Pendopo Kedai Kedapi, Potorono, Banguntapan, Bambang Purwadi menegaskan perlunya kerja sama lintas sektoral antara pemerintah, relawan, dan masyarakat untuk mencegah terjadinya tsunami sampah.
“Sampah ini harus kita perhatikan, dikawal, dan ditanggulangi bersama-sama. Para relawan bersama pemerintah harus berani tampil ke depan, agar sampah tidak mengganggu serta menimbulkan bencana di masyarakat,” ungkap Bambang Purwadi Nugraha SH.
Dandim 0729 Bantul, Let Kol Inf Muhidin SH, juga mengakui pentingnya peran relawan dalam menghadapi bencana alam. Dalam beberapa kejadian, relawan Bantul telah terbukti tangguh dalam mengatasi dampak bencana, seperti hujan deras dan puting beliung. Gotong royong dan semangat beribadah menjadi kunci kesuksesan dalam penanganan darurat.
Di sisi lain, Waljito SH, ketua Forum Pengurangan Resiko Bencana (FPRB) Bantul, menekankan pentingnya sosialisasi dan edukasi kepada masyarakat tentang pemilahan sampah skala rumah tangga. Ini menjadi langkah awal dalam pengolahan sampah secara efektif dan berkelanjutan.
Arif Solikhin, anggota FPRB Bantul, menambahkan bahwa sosialisasi dan edukasi merupakan upaya yang harus terus dilakukan untuk menciptakan kesadaran akan pentingnya pengelolaan sampah. Dengan demikian, desentralisasi pengelolaan sampah dapat terwujud secara berkesinambungan.
Dengan kerja sama antara pemerintah, relawan, dan masyarakat, diharapkan Bantul dapat menghadapi tantangan tsunami sampah dengan lebih baik dan menjaga kelestarian lingkungan demi kesejahteraan bersama. (Kang Nana LBN)