lintasbantulnews.com // Dengan ditutupnya Tempat Pembuangan Akhir (TPA) sampah di Piyungan, Bantul, muncul tantangan baru dalam pengelolaan sampah, terutama residu seperti popok bayi bekas dan pembalut wanita. Hal ini mendorong semua pengelola Bank Sampah untuk mengelola sendiri sampah tersebut.
Dirut KSM Pilah Berkah, Yekti Murwani A.Md.A.K., bersama Arif Sholikhin, menegaskan kesiapan mereka dalam mendampingi ibu-ibu dalam mengelola residu sampah tersebut. Mereka percaya bahwa sampah yang dianggap tidak memiliki nilai jual bisa diubah menjadi produk turunan yang bernilai, seperti media tanam atau bahan yang lebih bermanfaat.
Sementara itu, Sekretaris Bank Sampah Resik Apik, Rambat Cahyono, berbagi kisah perjalanan panjang Bank Sampah Resik Apik di Kweni. Meskipun telah berdiri beberapa tahun, bank sampah ini mengalami kendala dalam mengangkut beberapa jenis sampah, termasuk residu seperti popok bayi dan pembalut wanita.
Namun, melalui kolaborasi dengan KSM Pilah Berkah, Bank Sampah Resik Apik menemukan solusi untuk mengatasi masalah tersebut. Dengan janji bahwa semua jenis sampah, termasuk residu, akan diangkut tanpa sisa, mereka siap menghadapi tantangan baru dalam pengelolaan sampah. (Kang Nana LBN)