lintasbantulnews.com – Bantul / Pada Kamis (7/3/2024), warga Padukuhan Kedung Dayak menggelar Ruwahan Ageng, sebuah acara Ngrawat Leluhur di makam Sasonoloyo Kedung Dayak, Padukuhan Kedung Dayak, Kalurahan Jatimulyo, Kapanewon Dlingo.
Acara dihadiri oleh seluruh warga yang memiliki trah di makam Sasonoloyo Kedung Dayak, serta perangkat Kalurahan Jatimulyo, khususnya Padukuhan Kedung Dayak dan Rejosari.
Ketua Jagawarga, Ardiyana, menyampaikan bahwa acara merawat leluhur ini dihadiri oleh seluruh ahli waris, terutama warga Kedung Dayak dan Rejosari.
“Mayoritas yang bersemayam di pemakaman tersebut adalah leluhur dari kedua warga padukuhan, yaitu Padukuhan Dayak dan Rejosari,” jelasnya.
Ardiyana menambahkan bahwa kegiatan ini diinisiasi oleh karang taruna “Tugu Purba” Pedukuhan Kedung Dayak. Acara berlangsung dari sore hingga malam hari, menggabungkan nilai agama dan kearifan lokal.
Hari tersebut menjadi puncak dari kegiatan sebulan lamanya, dimulai sejak tanggal 1 bulan Sya’ban dalam kalender hijriyah. Warga melakukan tahlilan rutin yang digilir dari rumah ke rumah dalam lingkungan RT masing-masing selama satu bulan.
Pada tanggal 18 bulan Sya’ban, diadakan doa bersama di Balai Padukuhan Kedung Dayak. Puncaknya, seluruh elemen masyarakat berkumpul di pemakaman umum, membaca Alquran 30 juz dipimpin oleh pemuka agama, dilanjutkan dengan tahlil dan doa bersama. Acara ditutup dengan tabur bunga di makam leluhur.
Irvantoro Azis menekankan bahwa inti kegiatan ini adalah menabur bunga pada makam Nyai Cikal Bakal, tokoh awal kompleks pemakaman di dusun tersebut. Ini mencerminkan harmonisasi antara warga dengan leluhur, menggabungkan nilai agama dan luhur budaya, sebuah kerukunan yang harus dilestarikan.
Dukuh Kedung Dayak, Makruf Irmansyah, mengapresiasi karang taruna atas penyelenggaraan kegiatan ini, berharap acara semacam ini dapat selalu dilaksanakan setiap tahunnya. (NN lbn)